Nama Kang Dedi Mulyadi tak asing lagi di panggung politik dan sosial Jawa Barat. Dengan gaya blusukan khas dan kedekatannya dengan rakyat, ia menjelma sebagai figur pemimpin yang membumi dan progresif. Kini, ketika ia mengemban amanah sebagai Gubernur Jawa Barat, publik menanti sepak terjang dan gebrakan barunya dalam membangun provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia ini.
Dikenal sebagai tokoh budaya, pembela wong cilik, dan pemimpin yang vokal, Dedi Mulyadi hadir membawa pendekatan kepemimpinan yang menggabungkan akar budaya lokal dengan modernisasi kebijakan.
Pemimpin dengan Gaya Rakyat
Sejak menjabat sebagai Bupati Purwakarta, Kang Dedi telah dikenal sebagai figur yang dekat dengan masyarakat. Ia rajin menyapa warga di pasar, desa, dan pelosok kampung tanpa protokoler kaku. Kini, di kursi Gubernur, ia tetap mempertahankan pendekatan itu.
Program blusukan digital yang dilakukannya melalui siaran langsung media sosial mendapat sambutan hangat masyarakat. Dengan cara ini, ia tidak hanya mendengar aspirasi langsung, tetapi juga membangun keterbukaan dan transparansi dalam pemerintahan.
Fokus Pembangunan Berbasis Budaya
Salah satu ciri khas Kang Dedi adalah kecintaannya terhadap budaya Sunda. Alih-alih menghapus unsur tradisional, ia justru mengangkatnya ke permukaan sebagai motor pembangunan. Ini terlihat dalam beberapa program unggulannya:
-
Revitalisasi Kampung Adat
Pemerintah provinsi menggandeng tokoh adat dan komunitas lokal untuk mengembangkan kampung-kampung adat menjadi destinasi edukasi dan wisata budaya. -
Muatan Lokal dalam Pendidikan
Kang Dedi mendorong pelajaran budaya Sunda dan kearifan lokal masuk kurikulum pendidikan di Jawa Barat agar generasi muda tidak tercerabut dari identitasnya. -
Arsitektur Tradisional untuk Fasilitas Publik
Gedung pemerintahan, taman kota, dan ruang publik didesain dengan sentuhan ornamen khas Sunda, menciptakan rasa bangga dan keunikan daerah.
Infrastruktur dan Ekonomi Rakyat
Dalam bidang infrastruktur, Kang Dedi menerapkan prinsip pemerataan. Ia menekankan pembangunan tidak hanya terpusat di kota besar seperti Bandung atau Bogor, tetapi juga menyasar wilayah tertinggal dan terpencil.
Program Jalan Desa Terpadu (JDT) yang dicanangkan merupakan jawaban konkret atas kebutuhan transportasi warga desa. Selain itu:
-
Pasar Rakyat Modernisasi
Pasar tradisional direnovasi menjadi lebih bersih dan tertata, namun tetap menjaga harga terjangkau dan daya saing pedagang lokal. -
Dukungan UMKM dan Ekonomi Kreatif
Pemerintah provinsi bekerja sama dengan startup digital dan lembaga keuangan untuk membantu pelaku usaha kecil naik kelas melalui pelatihan, akses pasar, dan permodalan.
Gerakan Lingkungan dan Pertanian Organik
Kepedulian terhadap alam menjadi sorotan lain dari program Kang Dedi. Ia secara aktif mendorong pertanian ramah lingkungan dan menjaga ekosistem alam Jawa Barat yang mulai tergerus oleh pembangunan.
Beberapa kebijakan penting:
-
Reboisasi kawasan hutan lindung dan DAS
-
Kampanye pengurangan sampah plastik di pasar dan sekolah
-
Subsidi untuk petani organik dan koperasi pangan lokal
Gerakan ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak harus bertentangan dengan kelestarian lingkungan.
Pendidikan dan Akses Kesehatan
Dari segi layanan publik, Kang Dedi menyadari pentingnya akses pendidikan dan kesehatan sebagai fondasi kemajuan jangka panjang. Dalam masa kepemimpinannya, sejumlah langkah strategis diambil:
-
Beasiswa Pendidikan Tinggi untuk Warga Tidak Mampu
-
Peningkatan fasilitas Puskesmas dan rumah sakit daerah
-
Digitalisasi data kesehatan warga untuk penanganan cepat
Langkah-langkah ini diambil demi mewujudkan masyarakat Jabar yang sehat dan cerdas, bukan hanya dari kota, tetapi juga desa dan daerah 3T.
Pemimpin yang Tangguh dalam Dinamika Politik
Sebagai tokoh yang cukup vokal, Kang Dedi juga menghadapi tantangan politik, baik dari internal maupun eksternal. Namun, ia dikenal tangguh dan konsisten dalam menjaga integritas.
Keberaniannya berbicara tentang isu-isu sosial dan keberpihakan kepada masyarakat kecil menjadikannya figur yang kredibel dan berpengaruh secara nasional, tak hanya di tingkat provinsi.
Mewujudkan Jawa Barat Juara Lahir Batin
Moto “Jawa Barat Juara Lahir Batin” kembali dihidupkan dengan makna yang lebih luas. Juara lahir dalam bidang pembangunan, ekonomi, dan teknologi. Juara batin dalam hal spiritualitas, budaya, dan keharmonisan sosial.
Dengan kepemimpinan yang inklusif dan berbasis nilai lokal, Kang Dedi Mulyadi membuktikan bahwa kemajuan daerah bisa diraih tanpa kehilangan jati diri.
Kesimpulan
Kang Dedi Mulyadi bukan hanya pemimpin administratif, tetapi juga sosok inspiratif yang membawa warna baru dalam pemerintahan Jawa Barat. Dengan kebijakan nyata, pendekatan budaya, dan sentuhan humanis, ia tengah menata provinsi ini menuju masa depan yang lebih cerah, adil, dan berkelanjutan.
Semangatnya adalah ajakan bagi kita semua: membangun bukan hanya dengan kekuasaan, tapi dengan hati dan kepedulian.