Jakarta, Mei 2025 — Dunia otomotif di Indonesia mengalami gelombang baru. Jika sebelumnya modifikasi mobil identik dengan komunitas tertentu, kini tren tersebut semakin meluas, terutama di kalangan anak muda berusia 18 hingga 30 tahun. Gaya, identitas, dan kreativitas menjadi alasan utama mengapa modifikasi mobil kembali naik daun di tahun 2025.
Mulai dari gaya stance, JDM (Japanese Domestic Market), off-road, sampai modifikasi elegan ala VIP style, berbagai aliran modifikasi makin ramai di jalanan dan media sosial. Generasi muda tak hanya melihat mobil sebagai alat transportasi, tapi juga sebagai kanvas berjalan untuk mengekspresikan jati diri.
Faktor Pendorong Meningkatnya Minat
Ada beberapa faktor utama yang mendorong meningkatnya tren modifikasi mobil di kalangan anak muda:
-
Akses Informasi Lebih Mudah:
Melalui media sosial seperti Instagram, TikTok, dan YouTube, anak muda bisa dengan cepat mempelajari tren terbaru, menonton tutorial, hingga mencari inspirasi dari para modifikator profesional. -
Komunitas Aktif dan Inklusif:
Komunitas otomotif kini lebih terbuka dan ramah terhadap pemula. Banyak komunitas yang secara rutin mengadakan kopi darat (kopdar), pameran, dan kontes modifikasi dengan berbagai level partisipasi. -
Meningkatnya Daya Beli:
Meski harga mobil dan komponen modifikasi tidak murah, banyak anak muda kini mampu membeli mobil bekas untuk dimodifikasi. Pasar mobil second yang sehat juga menjadi peluang tersendiri. -
Kebebasan Ekspresi:
Mobil kini menjadi bagian dari gaya hidup. Sama seperti fashion atau musik, modifikasi mobil memberi ruang bagi anak muda untuk menonjolkan karakter masing-masing.
Modifikasi Populer di 2025
Di tahun 2025, ada beberapa gaya modifikasi yang mendominasi kalangan anak muda:
-
Stance / Fitment:
Mengutamakan suspensi rendah, pelek lebar, dan ban tipis. Tampilan agresif namun bersih sangat digemari karena estetikanya yang tinggi. -
JDM Style:
Mengacu pada mobil dan parts asli Jepang. Gaya ini populer karena fungsional dan sering digunakan pada balap jalanan atau drifting. -
Street Racing Look:
Gaya balap jalanan tetap digemari, dengan tambahan body kit, kap mesin karbon, dan wing belakang besar. -
Luxury/VIP Style:
Mengubah mobil sedan menjadi mewah dengan sentuhan elegan, warna interior premium, dan sistem audio mutakhir. -
Retro / Old School:
Mobil-mobil tua yang dimodifikasi dengan sentuhan zaman dulu juga banyak menarik perhatian generasi muda yang menyukai nuansa vintage.
Pengaruh Media Sosial dan Kreator Konten
Media sosial memainkan peran besar dalam menyebarkan tren modifikasi. Akun-akun seperti @modifikasi_id, @jdmindo, dan YouTuber otomotif seperti Garasi Drift, Motomobi, dan Om Mobi turut mempercepat popularitas modifikasi mobil.
Konten seperti before-after modifikasi, room tour mobil modifikasi, dan video cinematic telah menjadi hiburan tersendiri bagi para penonton, sekaligus inspirasi bagi pemilik kendaraan.
Ekonomi Kreatif dan Industri Aftermarket
Bersamaan dengan tren ini, industri aftermarket juga ikut berkembang. Toko-toko modifikasi, bengkel custom, hingga vendor lokal parts mulai kebanjiran pesanan. Banyak di antaranya juga menjalin kerja sama dengan UMKM lokal untuk produksi body kit, cat custom, jok kulit, dan aksesori lainnya.
Tren ini juga membuka lapangan kerja baru di bidang kreatif otomotif: mulai dari desainer grafis stiker mobil, videografer otomotif, hingga influencer modifikasi.
Modifikasi vs Regulasi
Meski tren modifikasi meningkat, aspek legalitas tetap menjadi perhatian. Banyak anak muda yang mulai sadar pentingnya melakukan modifikasi yang tetap mematuhi aturan lalu lintas.
Kepolisian dan Dinas Perhubungan beberapa kali mengadakan edukasi agar modifikasi tidak menghilangkan fungsi keselamatan kendaraan. Asal tidak melanggar batas toleransi (seperti lampu berlebihan atau knalpot bising), sebagian besar modifikasi kini bisa dinilai aman dan layak jalan.
Testimoni dari Anak Muda
Arif (23), mahasiswa dan modifikator pemula, mengatakan:
“Gue beli mobil tua tahun 2005, tapi sekarang tampilannya udah beda banget. Gue belajar semua dari YouTube dan komunitas. Seru banget, mobil bukan cuma alat transportasi, tapi karya gue sendiri.”
Sementara Tasya (25), desainer interior mobil, melihat tren ini sebagai peluang bisnis:
“Dulu cewek jarang ikut dunia modifikasi. Tapi sekarang makin banyak yang suka. Gue fokus di custom interior dan ternyata banyak yang order, terutama buat city car dan mobil keluarga.”
Kesimpulan
Tren modifikasi mobil di kalangan anak muda Indonesia bukan sekadar gaya hidup sementara. Ia telah berkembang menjadi budaya urban yang kreatif, inklusif, dan produktif. Dengan dukungan komunitas, akses informasi yang luas, serta peluang industri yang berkembang, modifikasi mobil menjadi wadah ekspresi baru yang menyatukan teknologi, seni, dan passion.
Selama dilakukan secara bertanggung jawab dan mematuhi regulasi, modifikasi bukan hanya mempercantik mobil, tapi juga menghidupkan semangat inovasi generasi muda di bidang otomotif.