Waspadai Tren Penyakit Tropis di Musim Hujan 2025

Berita, Kesehatan31 Dilihat
banner 468x60

Musim hujan di Indonesia tidak hanya membawa kesejukan, tetapi juga risiko kesehatan yang meningkat secara signifikan. Setiap tahun, tren penyakit tropis seperti Demam Berdarah Dengue (DBD), leptospirosis, chikungunya, dan bahkan malaria cenderung naik seiring dengan curah hujan yang tinggi, genangan air, serta perubahan pola hidup masyarakat.

Pada awal tahun 2025, Kementerian Kesehatan RI dan sejumlah dinas kesehatan daerah telah mengeluarkan peringatan dini akan potensi lonjakan kasus penyakit tropis, khususnya di wilayah padat penduduk dan daerah rawan banjir.

banner 336x280

Penyakit Tropis yang Perlu Diwaspadai

1. Demam Berdarah Dengue (DBD)

DBD merupakan salah satu penyakit yang paling umum meningkat selama musim hujan. Nyamuk Aedes aegypti, pembawa virus dengue, berkembang biak dengan cepat di tempat-tempat genangan air, seperti pot bunga, ban bekas, dan talang air yang tersumbat.

Data Kemenkes mencatat adanya peningkatan kasus DBD hingga 35% dibandingkan awal tahun 2024. Gejala umumnya meliputi demam tinggi mendadak, nyeri otot dan sendi, mual, serta bintik merah di kulit.

Langkah pencegahan:

  • Menguras dan menutup tempat penampungan air

  • Menghindari genangan

  • Menggunakan lotion anti nyamuk atau kelambu


2. Leptospirosis

Leptospirosis ditularkan melalui air atau lumpur yang terkontaminasi urine hewan, terutama tikus. Penyakit ini sering menyerang warga yang terpapar banjir atau genangan air yang kotor, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Semarang, dan Surabaya.

Gejala awalnya mirip flu biasa, seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, hingga muntah. Jika tidak ditangani dengan cepat, leptospirosis dapat menyebabkan kerusakan ginjal, hati, bahkan kematian.

Langkah pencegahan:

  • Hindari berjalan di genangan banjir tanpa pelindung

  • Gunakan sepatu boots saat membersihkan lingkungan pasca-banjir

  • Jaga kebersihan lingkungan dan sanitasi


3. Chikungunya

Seperti DBD, chikungunya juga ditularkan oleh nyamuk Aedes. Bedanya, penyakit ini menyebabkan nyeri sendi yang luar biasa, kadang hingga berbulan-bulan. Kasus chikungunya kembali muncul di beberapa wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta sejak akhir 2024.

Langkah pencegahan hampir sama dengan DBD, karena melibatkan jenis nyamuk yang sama. Edukasi masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan menjadi kunci utama.


4. Malaria di Wilayah Tertentu

Meskipun malaria tidak menyebar luas di kota-kota besar, namun di beberapa wilayah seperti Papua, NTT, dan sebagian Kalimantan, kasus malaria masih tinggi. Di musim hujan, peningkatan genangan memperluas habitat nyamuk Anopheles.

Program eliminasi malaria masih menjadi prioritas nasional, namun masyarakat tetap harus waspada, khususnya yang berencana bepergian ke daerah endemis.


Faktor Pemicu Meningkatnya Penyakit Tropis

Musim hujan mempercepat berkembangnya vektor penyakit. Berikut beberapa faktor penyebab meningkatnya penyakit tropis di musim hujan 2025:

  • Perubahan Iklim: Pola curah hujan yang tidak menentu memperluas habitat nyamuk.

  • Drainase Buruk: Perkotaan dengan sistem saluran air yang buruk menciptakan genangan.

  • Minimnya Edukasi: Banyak warga belum paham bahwa benda kecil seperti tutup botol bisa menjadi sarang nyamuk.

  • Kepadatan Penduduk: Mempercepat penyebaran penyakit dari satu rumah ke rumah lain.


Langkah Strategis Pemerintah dan Masyarakat

Untuk menghadapi tren penyakit tropis di musim hujan 2025, pemerintah telah meluncurkan beberapa langkah:

  • Gerakan Serentak PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk)

  • Kampanye 3M Plus (Menguras, Menutup, Mengubur + upaya lainnya)

  • Distribusi abate dan fogging di daerah padat penduduk

  • Peningkatan kapasitas Puskesmas dan Posyandu

Masyarakat diimbau untuk ikut aktif dengan cara:

  • Menjaga lingkungan tetap bersih

  • Tidak membuang sampah sembarangan

  • Segera memeriksakan diri jika mengalami gejala demam atau nyeri sendi


Tips Kesehatan Musim Hujan 2025

Agar tetap sehat di musim hujan, terapkan gaya hidup berikut:

  1. Konsumsi makanan bergizi dan kaya vitamin C untuk daya tahan tubuh

  2. Minum air bersih dan matang

  3. Cuci tangan sebelum makan dan setelah beraktivitas

  4. Gunakan pakaian tertutup dan pelindung kaki saat keluar rumah

  5. Segera ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala mencurigakan


Kesimpulan: Waspada, Bukan Panik

Musim hujan bukan musuh, namun perlu dihadapi dengan kesiapan dan kewaspadaan. Penyakit tropis memang meningkat, namun dengan pola hidup sehat, kebersihan lingkungan, dan deteksi dini, risiko penyebarannya dapat ditekan.

Jaga kesehatan Anda dan keluarga di musim hujan 2025 ini, karena pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan.

Jangan lupa membaca artikel viral lainya.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *